Happy Monday, ladies!
Selain eyeliner, lipstick merupakan benda wajib kedua yang selalu aku pakai. Ngomongin soal lipstick, apa sih kriteria lipstick yang bagus? Warna, pigmentasi, tekstur, dan yang terakhir adalah daya tahan alias berapa lama lipstick tersebut bisa bertahan di bibir. Kali ini, aku akan mereview salah satu produk dari Haul Bulan Juni, yaitu Max Factor Lipfinity.
Buat yang belum tahu, Max Factor ini lini kosmetik dari perusahaan besar Procter & Gamble yang didirikan oleh Mr Max Factor pada tahun 1909. Mr Max Factor sendiri adalah seorang Makeup Artist, Wig maker, dan juga inventor. Sejarah lengkap tentang Max Factor bisa kamu baca di sini ya ladies: The Max Factor Story
Waktu aku membeli Max Factor Lipfinity ini di Metro Department Store, kebetulan Max Factor sedang ada promo BOGO. Jadi Max Factor Lipfinity yang harga normalnya adalah IDR 130,000 aku beli cukup dengan harga IDR 65,000 (beli berdua sama Nuri). Max Factor ini bisa diperoleh di department store terkemuka di kota kamu ya.
Lasting impact. Gorgeous colour for up to 24 hours
Max Factor Lipfinity box – label, ingredients, how to use |
Max Factor Lipfinity step 1- Lip Colour |
Max Factor Lipfinity step 2 – Lip Balm |
Max Factor Lipfinity Lip Colour ini terdiri dari dua produk, yaitu 1 dan 2. Nomor 1 adalah lip colour-nya dan nomor 2 adalah lip balm-nya. Shade yang aku pilih adalah #148 Forever Precious yang kalau dilihat dari luar kemasan berwarna pink yang cantik. Awalnya sempat bingung menggunakan lipstick ini karena aku pikir lip balm-nya dulu yang dipakai, ternyata harus lip colour-nya dulu.
Cara menggunakan:
Aplikasikan lip balm no.2 kapan saja untuk menjaga warna bibir tetap cantik dan segar.
Tekstur lip colour Max Factor Lipfinity ini sebetulnya sama seperti lip colour pada umumnya. Aplikatornya pun cukup bagus sehingga aku nggak mengalami kesulitan saat mengulasnya ke bibir. Yang jadi masalah adalah si lip colour ini susah banget diratain ke bibir (meskipun aplikatornya bagus). Entah apakah ini karena teksturnya atau karena warnanya. aku serba salah mengaplikasikannya. Kalau cuma sekali oles, warnanya kurang keluar dan nggak nutup bibir. Dua kali oles, kok warnanya malah jadi belang nggak merata dan seperti tidak menempel pada bibir. Bener-bener tricky!
Masalah lain yang aku hadapi saat menggunakan Max Factor Lipfinity ini adalah lamanya menunggu si lip colour ini kering di bibir. Suer, membuka mulut selama 60 detik itu capek! Dan aku terlihat kaya orang bodoh. Suamiku sampai ketawa ngakak kalau ngeliat aku pakai produk ini. Katanya, aku bisa jadi perangkap lalat atau nyamuk. Damn!
Selain itu, setelah si lip colour ini kering, bibir berasa kaku susah digerakkan. Aku merasa seperti ada benda asing yang menempel di bibir dan nggak bisa lepas. Untungnya, setelah mengoleskan lip balm no,2, rasa kaku-nya menghilang. Oya, ngomongin soal si lip balm-nya, Lip balm bawaan dari Max Factor Lipfinity ini emang beneran bagus lho soal melembabkan.
Nah mari kita bahas hasilnya setelah dua produk Max Factor Lipfinity digunakan. Olala! What can I say? This must be the worst lipstick/lip colour I’ve ever had in my entire life! Mulai dari warnanya. Warna lip colour yang terlihat cantik di kemasan ternyata super duper jelek di bibir aku. Sebetulnya bibir aku nggak item-item banget sih, biasa aja. Tetapi warna lip colour #148 Forever Precious ini nggak bikin bibir aku precious, yang ada malah worthless! Warna tidak rata, tidak menutup bibir, dan terlalu pucat. Shoot!
Lalu bagaimana dengan klaim 24 jam-nya? Ini dia. Kalau kamu lagi puasa sehari penuh yang udah pasti nggak makan dan nggak minum, Max Factor Lipfinity ini emang bisa bertahan lebih dari 8 jam. Tapi kalau kamu pake acara makan dan minum, so sorry to say, Max Factor Lipfinity ini jelas penuh dusta. Untuk minum masih oke laah, warna tetap stay di bibir dan tidak ada transfer sama sekali ke gelas atau sedotan. Atau kalau kamu mau kecup-kecup pacar atau gebetan, insyaAllah aman nggak akan meninggalkan bekas. Kalau dipakai makan? OMG. Lip colour ini akan terlepas dari bibir dan seperti ada butiran-butiran di bibir. Jelek sekali. Hiks!
Susahnya lagi, kalau bibir berasa seperti pasir karena ada butiran-butiran itu, touch-up bisa dibilang sudah tidak mungkin dilakukan. Aku pernah coba touch-up dalam kondisi seperti itu dan hasilnya luar biasa hancur berantakan. Warna bibir semakin nggak jelas, nggak merata dan tidak menyatu dengan bibir. Intinya, it’s impossible to re-apply the lip colour. Kalau emang mau pakai lagi dengan hasil yang sama seperti awal pemakaian ya bibir harus dibersihkan dulu dari sisa-sisa lip colournya. Berarti harus bawa makeup remover kemana-mana dooong. Rempong! Masih mending lipstick biasa yang kalau buyar gampang re-apply lagi.
So, gimana penilaian akhirnya?
Aku suka Max Factor Lipfinity karena:
Lip balmnya benar-benar bagus
Apa lagi ya???
Aku kurang suka Max Factor Lipfinity karena:
Warnanya terlalu pucat untuk aku
Lip Colour tidak menempel dengan baik pada bibir
Lip Colour sulit diratakan dan belang-belang
Rempong karena ada dua step pemakaian
Nggak bisa buru-buru karena harus menunggu hingga lip colour kering sempurna
Nggak makan-proof, alias buyar kalau dipakai makan
Harganya MAHAL, tidak sesuai dengan kualitas
Overall Rating:
2/5
Aku memiliki ekspektasi yang sangat tinggi dengan Max Factor Lipfinity, sayangnya ekspektasiku ini digantikan dengan kekecewaan yang sangat mendalam. Mulai dari warna yang terlalu pucat, sulitnya mengaplikasikan produk, sampai daya tahan yang tidak terbukti. Apalagi ditambah dengan harganya yang cukup mahal bagiku. Dengan harga seratus ribuan, lebih baik beli NYX Soft Matte Lip Cream atau beli 4 lipstick Ranee atau Wet and Wild sekaligus yang udah jelas kualitasnya.
Semoga review ini bisa membantu kalian yang lagi galau dengan produk ini yaa. Aku selalu berusaha memberikan review sejujur-jujurnya. Semua yang aku tulis di postingan ini murni pendapat pribadi aku ya. Jangan lupa tinggalkan komen atau masukan di kolom komentar di bawah ya.
Thanks for reading!
Lendy Kurnia Reny says
kalau di foto bagus teh….
*pertanyaan (ajaib) saya…kalau engga suka…biasanya diapain yaa teh Tya??
Sayang bangeeett…..
*dimarahin suami gak teh….?? Kalau uda beli ternyata engga dipake…?
haahhaa….soalnya suamiku kl liat aku uda bela beli lagi suka ditanyain…"Yang lama uda habis, ma?"
huuhuuu….
Atisatya Arifin says
Hehehe, di foto tidak secantik aslinya. Aslinya gak kece banget. Kaya orang sakit mbak. Kalau nggak suka biasanya aku jual preloved atau aku kasihin ke siapa yang mau nyobain juga….
Suami sih nggak marah kalau memang alasannya jelas. Kalau emang nggak cocok ya mau gimana. Kebetulan beli ini nitip teman jadi warnanya mgkn kurang pas di aku karena nggak nyoba langsung….