Happy Monday!
Memiliki anak yang cerdas tentu saja menjadi dambaan setiap orang tua, setuju? Pertanyaannya, anak yang cerdas itu seperti apa sih? Apakah seorang anak baru dikatakan cerdas ketika ia mendapatkan ranking 1 di sekolah? Ternyata tidak seperti itu lho. Menurut Howard Gardner, anak memiliki multiple intelligences atau yang kita kenal dengan nama kecerdasan majemuk. Ada 8 macam kecerdasan yang dimiliki anak yang harus distimulasi. Sayangnya, salah satu kecerdasan yaitu Kecerdasan Musikal sering dianggap sepele dan kurang distimulai. Padahal Kecerdasan Musikal ini bisa membantu perkembangan anak dan merangsang kemampuan kognitif dan psikososial lho.
Hari Minggu lalu, tepatnya pada tanggal 9 Oktober 2016 di Sleepy Head Coffee Jakarta, Bebelac menggelar Sunday Brunch with Bebelac dan menghadirkan psikolog dari Rumah Dandelion untuk membahas tentang pentingnya stimulasi menari dan bernyanyi ini. Buat semua ladies, baik yang sudah menjadi ibu ataupun calon ibu wajib nih simak baik-baik.
Bagi aku dan para mom bloggers yang hadir, acara ini sangat membuka mata tentang peran orang tua dalam menstimulasi kecerdasan anak. Mbak Agstried dan mbak Nadya dari Rumah Dandelion berbagi ilmu soal kecerdasan majemuk ini. Sebetulnya setiap anak memiliki 8 kecerdasan tersebut, tetapi biasanya ada satu atau dua kecerdasan yang paling menonjol. Untuk kecerdasan logika-matematika, naturalis, spasial, dan linguistik biasanya diajarkan di sekolah. Sedangkan kecerdasan intrapersonal dan interpersonal stimulasinya didapatkan dari lingkungan sosial. Dua kecerdasan lainnya, musikal dan kinestetik, biasanya diajarkan di rumah dan kegiatan luar sekolah.
Sumber: http://www.connectionsacademy.com/ |
Dari semua kecerdasan tersebut, ternyata kecerdasan musikal adalah kecerdasan yang paling jarang distimulasi. Padahal dengan kecerdasan musikal ini anak bisa mengembangkan kecerdasan lainnya. Kecerdasan musikal adalah kecerdasan yang melibatkan kemampuan menyanyikan lagu, mengingat melodi musik, mempunyai kepekaan akan irama, atau sekedar menikmati musik. Aku jadi ingat Deniz dan Zinan yang kalau mendengarkan lagu, terutama lagu anak-anak yang riang pasti langsung ikutan nyanyi dan goyang.
Bernyanyi dan menari ini ternyata telah terbukti berkolerasi signifikan terhadap kecerdasan anak dan kematangan emosionalnya. Selain merupakan gerbang dalam proses belajar, mengajarkan anak bernyanyi dan melakukan aksi seperti menari mengikuti irama musik sangat baik untuk perkembangan keseimbangan, koordinasi motor, kepekaan dan irama tubuhnya. Roslina Verauli, M.Psi, psikolog anak, juga mengatakan bahwa kedua kegiatan tersebut (menari dan bernyanyi) bisa merangsang kemampuan kognitif yang berkaitan dengan kecerdasan, kemampuan berbahasa, dan kreativitas, serta psikososial seperti regulasi emosi, kontrol diri, dan keterampilan sosial.
Selain kaya stimulasi, aktivitas menari dan bernyanyi ini sangat fun untuk dilakukan bersama antara ibu dan anak dan bisa mempererat kedekatan emosional yang dapat menumbuhkan rasa empati anak khususnya anak di usia Play Years, yaitu usia 2-6 tahun. Aku sendiri merasakan ketika aku dan Deniz bernyanyi dan menari mengikuti irama, Deniz terlihat lebih terbuka mengungkapkan perasaannya dan aku juga jadi lebih mudah menanamkan nilai-nilai ke Deniz. Satu contoh, Deniz kadang suka ngambek kalau diminta untuk sikat gigi sebelum tidur. Segala bujuk rayu dicoba nggak mempan. Akhirnya tiap mau tidur pasti selalu ada drama. Lalu daddy-nya inisiatif mencoba pendekatan dengan cara menyetel lagu tentang sikat gigi. Eeeh, Deniz dengan mudah diajak untuk sikat gigi tanpa drama.
Di acara ini, mbak Nadya dan mbak Agstried juga menjelaskan kalau musik bisa membantu anak mengekspresikan perasaannya. Sebagai contoh, memutar musik yang lembut bisa membantu menenangkan anak yang sedang emosi atau marah. Aku dan para mom bloggers yang hadir merasakan sendiri pengaruh musik ini. Saat lagu dengan nada lembut dengan lirik yang dalam makna diputar, aku jadi terbawa suasana dan menghayati lirik lagu sambil membayangkan orang-orang yang aku cintai. Meskipun nggak sampai mewek, tetapi setelah lagu selesai aku merasa damai. I felt content. Materi ini pas banget dengan apa yang aku butuhkan. Belum lama ini guru Deniz di sekolah bilang kalau Deniz kadang masih belum bisa mengontrol emosinya. Jadi emosinya serba berlebihan. Misalnya temannya meledek dia, terus Deniz marahnya meletup-letup. Pulang dari acara ini aku langsung praktekkan ke Deniz. Alhamdulillah sekarang Deniz mulai bisa mengontrol emosinya sedikit-sedikit dan bisa akur dengan teman-temannya. Semangat!
Para mom bloggers juga ditantang untuk menciptakan lagu yang bisa membantu menstimulasi anak. Kelompok aku mendapatkan tantangan untuk membuat lagu 12 nama bulan. Dalam waktu kurang dari 10 menit, jadilah lagu ini. Buat yang mau nyontek untuk membantu mengajarkan nama-nama bulan ke anak boleh kok, mumpung kelompok kami ini belum berencana bikin full album.
Melalui kampanye Grow Them Great Bebehero Hi5, Bebelac mengajak para ibu hebat untuk berbagi cinta lewat tarian L.O.V.E yang bisa menstimulasi kecerdasan (IQ) dan rasa peduli anak (EQ) sejak dini. Andi Airin selaku Marketing Manager Bebelac, PT Nutricia Indonesia Sejahtera mengatakan, “Bebelac percaya bahwa Anak hebat adalah anak yang tidak hanya cerdas tetapi juga memiliki rasa peduli. Oleh karena itu dibutuhkan stimulasi dan nutrisi yang sesuai dengan masa tumbuh kembang anak. Bebelac mengandung minyak ikan dan asam lonoleat serta vitamin dan mineral untuk mendukung tumbuh kembang anak sehingga anak dapat dengan mudah menerima stimulasi dari orang tua.”
Tidak hanya itu, Bebelac juga mengajak ibu untuk berbagi momen kebahagiaan bersama anak sekaliogus menginspirasi para ibu lainnya untuk mengunggah video tarian L.O.V.E anak ke website www.bebeclub.co.id/bebehero. Lewat kegiatan menari L.O.V.E, ibu dapat memberikan stimulasi yang tepat kepada anak untuk menjadi cepat tanggap lewat gerakan yang menarik perhatian serta mudah ditiru oleh anak-anak. Dipadu dengan alunan musik yang menyenangkan, ibu juga bisa merangsang kemampuan kognitif anak dan menyisipkan pesan kepedulian dan kasih sayang dengan mengajak anak mempersembahkan tariannya untuk orang yang dia sayangi. Lebih jauh lagi, kegiatan ini tentu saja akan mempererat kedekatan batin antara ibu dan anak.
So, tunggu apa lagi? Yuk ajak anak menari dan bernyanyi and spread the L.O.V.E!
Thanks for reading!
Agung Han says
Artikel yang bermanfaat.
menari dan menyanyi ternyata membawa dampak positif
TFS mbak
Atisatya Arifin says
Betul mas Agung… dampak positifnya banyak banget untuk perkembangan anak.
Ophi Ziadah says
hwaaa smp lompat2 gitu narinya semangat banget nih kayaknya. Acarannya seru dan hangat ya mba
Atisatya Arifin says
Iya semangat soalnya biar sekalian ngurusin badan mbak. wkwkwkwk
Lisna Ardhini says
Ada aku ada akuuu, hohoho. Seru acaranya. Dan performance grup kita lumayan kece ya ternyata, hahaha. Makin seneng ngajarin anak pakai musik dan dance jadinya mba.
Gushairon Fadli says
Artikelnya bagus mbak, baru tahu kalau dengan menari dan menyanyi bisa menstimulasi kecerdasan anak. Disini peran ibu juga penting banget ya mbak, agar selain pola pikir anak berkembang juga etika anak menjadi baik.