Bertempat di The Hook, sebuah resto di bilangan Jakarta Selatan, workshop ini dihadiri oleh teman-teman dari Komunitas Kumpulan Emak Blogger yang super antusias dengan tema workshop kali ini. Mrs Adhe Hapsari, Director of Coorporate Communication Visa for Indonesia, Vietnam, Cambodia, and Laos membuka workshop dengan menjelaskan bahwa pengetahuan keuangan wanita Indonesia terbilang lebih rendah dibandingkan laki-laki. Padahal, pengetahuan dasar tentang keuangan ini sangat penting lho karena wanita umumnya adalah orang yang mengatur keuangan keluarga.
Ribet nggak sih mesti bikin anggaran keuangan keluarga?
1. Tentukan Prioritas
- Mengapa aku menginginkannya?
- Bagaimana hal akan berbeda jika aku punya itu?
- Apa hal yang penting untuk aku?
Setelah daftar selesai, coba evaluasi kembali apa saja yang memenuhi syarat sebagai kebutuhan. Financial planner yang juga dosen di salah satu universitas terkemuka ini menjelaskan bahwa ada dua macam kebutuhan: kebutuhan jangka pendek dan kebutuhan masa depan. Kebutuhan jangka pendek adalah kebutuhan yang yang timbul dalam jangka waktu 12 bulan seperti tagihan listrik, uang SPP anak, dan belanja bulanan. Sedangkan kebutuhan masa depan adalah kebutuhan yang timbul diatas 12 bulan seperti dana pensiun, pendidikan anak, dan naik haji.
2. Mengalokasikan dana secara tepat
- 5% untuk zakat / Infak / Sedekah
- 10% dana darurat dan asuransi
- 30% biaya hidup
- 30% cicilan
- 15% investasi
- 10% gaya hidup
3. Raih mimpimu!
4. Buat anggaran bulanan dan musiman
- Biaya bulanan
- Dana darurat
- Tabungan dan investasi yang dibagi lagi menjadi 5% dana rumah, 10% dana pendidikan, dan 10% dana pensiun.
Helena says
Want this, want that. Hihihi… Banyak godaan ya. Dengan membuat anggaran and stick to it, insyaAllah pengeluaran lebih terkendali
Atisatya Arifin says
Iya betul mbak, kadang yang bikin keuangan berantakan itu ya kita sendiri karena nggak bisa nahan godaan..
Tira Soekardi says
makasih sharingnya lengkap sekali
Ipeh Alena says
Prioritas, nah ini skala prioritas saya masih acak adul. Apalagi kalau denger ada buku-buku baru yang keren dan baru terbit. Bikin gelap mata 🙁 . Emang harusnya saya udah mulai belajar bedain mana kebutuhan dan keinginan 🙁
Rach Alida Bahaweres says
Skala prioritas nih ya mba yang teringkali terabaikan begitu saja. KAdang bilang prioritas eh teryata hanya skala berdasarkan keinginan saja. Terima kasih sudah berbagi mba