Sebagai ibu yang juga merangkap sebagai menteri keuangan rumah tangga, aku dituntut untuk jeli dan bijak dalam mengatur anggaran keuangan rumah tangga. Bisa dibilang, tidak boleh ada satu rupiah pun yang terlewat. Kalau perlu dilacak lah satu rupiah itu ke mana perginya.
Demi apa? Demi memastikan bahwa setiap rupiah yang kami miliki jelas penggunaannya. (adakah yang begini juga?) Tidak hanya itu saja, kami juga berusaha untuk lebih rutin menyisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan.
Tetapi setelah dihitung-hitung kok ya mandek gitu. Kami tidak bisa berharap banyak dari bunga tabungan yang angkanya dibawah harga semangkuk bakso. Itu pun masih harus disunat biaya administrasi. Miris memang.
Keuangan Keluarga Sehat? Yuk Cek Kondisi Keuangan agar Sejahtera bersama Ibu Berbagi Bijak dan VISA
Ingin Merdeka Finansial? Yuk coba 4 Langkah Mudah Menyusun anggaran keuangan keluarga ini!
1. Pahami tujuan dan profil resiko
- Konservatif. Biasanya investor konservatif memilih investasi yang aman dengan risiko kecil, meskipun hasil yang didapatkannya kecil. Jenis investasi yang dipilih biasanya adalah emas dan deposito.
- Moderat. Investor tipe ini biasanya seimbang antara investasi yang risiko kecil dengan risiko besar. Jenis investasi yang dipilih adalah mata uang asing dan saham.
- Agresif. Investor tipe ini berani memilih investasi dengan risiko tinggi dan menerapkan prinsip high risk high return.
2. Tentukan jangka waktu
3. Ragamkan bentuk investasi
- Aset fisik: logam mulia dan properti (rumah, tanah, bangunan lainnya, atau properti lainnya)
- Aset surat berharga: deposito, obligasi, saham, dan reksadana
- Bisnis: franchise dan usaha. Namun investasi bisnis ini tidak disarankan untuk biaya pendidikan anak karena sifatnya yang berisiko tinggi.
- Risiko likuiditas: contohnya seperti menabung. Uang yang ada di tabungan bisa dengan mudah diambil/dicairkan, tidak seperti investasi properti.
- Risiko volatilitas harga: contohnya seperti saham yang bisa naik dan turun.
- Risiko gagal bayar: contohnya bisnis yang bangkrut sehingga tidak bisa membayar ke kreditur.
- Risiko pasar: Krisis moneter
4. Lakukan investasi secara bertahap dan berkala
- Cost averaging. Menyisihkan penghasilan tiap bulannya secara rutin tanpa terpengaruh kondisi pasar. Dengan disiplin menerapkan ini, walaupun nilainya terlihat kecil lambat laun akan terkumpul juga.
- Diversification. Sebar investasi, jangan berinvestasi dalam satu bentuk saja. ‘Never put your eggs in one basket’. Tujuannya jika ada masalah dengan salah satu investasi, kita punya investasi lainnya sebagai back up.
- Long term. Risiko investasi bisa diminimalisir apabila kita berinvestasi dalam jangka panjang.
5. Evaluasi dan alokasi
- Kalau ada investasi dengan janji setinggi langit dan pasti, patut dicurigai itu adalah investasi bodong karena yang namanya investasi itu pasti ada risiko dan hasilnya tidak bisa dijamin. Jadi ibu-ibu jangan langsung tergiur dengan iming-iming keuntungan yang besar yaa.
- Cek legalitas dan ijin perusahaan investasi tersebut. Emangnya bisa? Aku bersyukur banget pemerintah Indonesia memberikan perlindungan kepada warganya lewat Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
- Perhatikan skema investasi. Cari tahu dari mana asal dan perhitungan keuntungan investasi tersebut.
- Hati-hati dengan yang namanya money game.
Alhamdulillah setelah mendengarkan paparan mbak Prita Ghozie tentang investasi, semua pertanyaan yang seliweran di kepala bisa terjawab dan jadi semangat untuk berinvestasi deh. So, buat para ibu di luar sana yang sempat galau soal investasi, yuk jalani 5 prinsip bijak berinvestasi dan mulai berinvestasi untuk masa depan keluarga. Buat kamu yang sudah berinvestasi, boleh banget share di kolom komentar tentang investasinya ya biar aku bisa belajar lebih banyak.
Lia Harahap says
Suka deh sama caranya Mbak Prita ngejelasin pakai perumpamaan. Jadi lebih ngerti 🙂
Atisatya Arifin says
iya dari mulai workshop pertama sampai sekarang nggak pernah bosen nyimaknya. Dan karena pakai perumpamaan jadi mudah mencernanya
ANDRI says
Untuk masa depan lebih baik, memang investasi diperlukan
Febrianty Rachma says
iyes bener banget suka miris ya kalau return yang kita dapatkan tidak lebih dari harga semangkok bakso duh duh, yukk ahh akupun ingin investasi yang benar nih untuk menyiapkan biaya sekolah anak2 di masa yang akan datang hehe
Atisatya Arifin says
Iya investasi untuk masa depan anak emang penting banget mbak.
Helena says
seneng deh tiap mendengarkan penjelasan Mbak Prita. Cara beliau membahas hal berat kayak gini terasa ringan dan mudah dipahami. Coba waktunya lebih panjang bisa pakai simulasi investasi
Atisatya Arifin says
Iya yaaa, aku berharap bisa lebih panjang lagi sesinya karena hitung2an investasi kan lebih ribet dibandingkan planning dan budgeting.
Marga Apsari says
Seru banget workshopnya, banyak ilmu ❤❤. Thank you banget ya Mba Tya, ilmunya udah di-share di blog 🙂
ipehalena.com says
Masalah investasi ini sedang saya pelajari lagi nih, Mbak Tya. Biar gak kena investasi bodong. Sejauh ini masih main aman dengan investasi bentuk LM, tapi penasaran sama reksadana itu. Memang harus dicek ya ternyata sudah terdaftar OJK atau belum.
Atisatya Arifin says
Iya ilmu investasi aku juga masih cetek banget. Sekarang lagi ingin mendalami tentang reksadana.
Ratna Dewi says
Baca ini jadi semakin melek tentang investasi. Walau aku belum punya anak tapi harus dipersiapkan dari sekarang. Jadi nanti kalau sudah punya anak, udah punya pegangan buat dia.
Atisatya Arifin says
Ayo mbak Ratna Dewi, mesti banget disiapkan dari sekarang. Itu ibuku waktu nikah dikasih hadiahnya asuransi pendidikan anak, padahal waktu itu aku belum hamil. Tapi alhamdulillah kebantu pas si kakak mau masuk TK.
unggulcenter says
Iya tuh, jangan sampai terjebak investasi bodong. Mesti cek ya ke OJK soal ini, daripada berisiko tapi ngga tau duit kita balik ngga ya.
Atisatya Arifin says
Betul mas Unggul, mending rempong cek sana sini tapi dapat informasi jelas tentang investasi tersebut daripada udah nanam modal eeh tahunya zonk.
Titis Ayuningsih says
Jangka waktu, harus diperhatikan juga nih, investasi pasti ada resiko juga ya
Atisatya Arifin says
Iya mbak Titis, semua investasi pasti ada risiko-nya, cuma dengan memperpanjang jangka waktu risiko bisa diminimalisir.
Oline says
Aku juga sekarang lg belajar investasi saham.. sedikit demi sedikit untuk masa depan..
Atisatya Arifin says
Ajarin investasi saham dong mbak Olin….
Reh Atemalem says
Merdeka secara finansial itu haarapan banget. Bebas dari utang yang ga perlu, punya aset, dan cukup dana cadangan.
Ahh, semangat!
Atisatya Arifin says
Setujuuuuu!!!! Yuk sama-sama berjuang memerdekakan diri!
Kurnia amelia says
Untuk saat ini saya investasi emas, soale gampang.Tapi untuk kedepanya saya ingin investasi LM sih.Btw makasih ya ilmunya.
Atisatya Arifin says
Kalau emas dalam bentuk perhiasan aku malah nggak punya mbak, soalnya aku nggak suka pakai perhiasan, jadinya lebih pilih LM. LM itu mudah kok, aku belinya di Pegadaian. Mudah dan terpercaya..
Kania Safitri says
Wah ilmunya sangat bermanfaat banget dan mbak Prita menyampaikannya dengan ilustrasi yang mudah dipahami, seru banget ya acara workshop ini dan penting banget ilmunya buat kita-kita yang harus mengatur keuangan keluarga.
Atisatya Arifin says
Betul banget Kania, apalagi untuk aku yang kondisi keuangannya lagi goyang. Workshop mbak Prita ini jadi penyemangat aku untuk terus semangat dan survive.
Dwina Yusuf says
Coba ada kelas ke 4 ya… Ttg saham ato reksadana gitu. Makin pinter deh ibu2 berinvestasi…
zata says
pas dateng di acara ini beneran membuka mata gw banget deh soal pentingnya investasi. makasih artikelnya yaa Tya…
D. Pusupa says
Akhirnya aku pilih yang risikonya rendah hingga moderat, mungkin gara-gara usia kali ya. Sudah pernah mencoba bermain saham, tapi nggak kuat dengan fluktuasinya, akhirnya ya udah reksadana dan obligasi saja.
Siti mudrikah says
Ini pr banget nih buat nentuin investasi, aku masih pakai cara lama, paling beli emas gitu.
Liswanti says
Prinsip-prinsipnya bisa diikuti neh. Yuuuk ah ikutan.
Eni martini says
Bdruntung yah,kita bisa ikutan acara ini,bekal bangettt
Ainun Amelia says
wiiih thank you kak reviewnyaa bermanfaat bangeet
ainunamelia.blogspot.com
Ihwan Hariyanto says
Belum bisa mikirin investasi karena pendapatan masih mepet ama pengeluaran tapi emang sehrusnya sudah dipikirkan apalagi saya juga memiliki dua buah hati yang butuh jaminan keamanan finansial di masa depannnya. makasih Mbak udah sharing.
Yayu Arundina says
Wah asyek nih ngobrol investasi. Hmmm pilih yang mana yah ?
Timo says
Dulu yg cost averaging sempat kujalankan pas saat kerja, langsung disisihkan pas gaji masuk haha. Tp skrg lagi blm jalan lagi nih sjk freelance 😀
herva yulyanti says
wah semakin terinpirasi buat berinvestasi baca ini , sebenarnya aku juga cost averaging uda jalan cuman ga komit weh hayu weh dicokelin hehehe jd kepake hiks